
Titik buta merupakan posisi di sekitar kendaraan seperti truk, yang tidak dapat dilihat secara langsung oleh pengemudi. Tidak jarang, para pengemudi dikagetkan oleh titik buta dimana pengemudi tidak menyadari adanya kendaraan lain atau pejalan kaki yang muncul secara tiba-tiba. Akibatnya sering terjadi kecelakaan yang tidak dapat dihindari.
Seperti diketahui, setiap kendaraan memiliki titik buta, demikian halnya untuk titik buta truk. Titik buta truk berada di sejumlah pilar dan bagian-bagian lain dalam pantauan area bahu pengemudi.
Jika dikategorikan, dengan asumsi bahwa pengemudi tengah mengemudikan truk yang melaju ke depan, maka titik buta truk bisa berada di area sisi depan, dan area sisi belakang. Dari area depan, titik buta truk berada di titik pandang yang terhalang oleh pilar depan bodi kabin kendaraan.
Sementara itu, titik buta sisi belakang terutama pada area yang tidak terjangkau di spion. Titik buta ini berada di area kanan dan kiri selebar sekitar 40 derajat dari area sejajar bahu ke arah belakang hingga titik sebelum yang terjangkau kaca spion.
Dengan memahami sudut-sudut titik buta truk ini, maka setidaknya pengemudi bisa waspada pada area-area depan, serta samping dan ke belakang tersebut. Diharapkan, pengemudi bisa memantau terlebih dahulu kendaraan atau pejalan kaki yang hadir di sekitar truk.
Tips Menghadapi Titik Buta
Pengemudi bisa melakukan apa yang diistilahkan dengan “shoulder check”. Ini adalah istilah untuk menolehkan kepala ke luar jendela samping dengan cepat, ke kiri atau ke kanan. Fungsinya untuk memantau area yang tidak terpantau karena pilar kabin dan spion ke arah belakang tadi.
Penting juga untuk memperhitungkan aspek lain saat memantau titik buta, seperti panjang kendaraan truk yang dikemudikan, contohnya: Truk Isuzu Giga.
Ketika berbelok, bagian belakang pada kendaraan panjang akan bergerak ke arah luar. Artinya, peluang pertemuan dengan obyek baik kendaraan lain maupun pejalan kaki di titik ini akan lebih besar. Karena itu, bila berbelok ke kanan, maka perhatikan area belakang di spion kiri. Sebaliknya, bila berbelok ke kiri, maka cek spion kanan, ditambah juga dengan “shoulder check”.
Terlebih lagi, bila bicara besarannya, maka cakupan titik buta truk di sisi belakang jauh lebih besar dibandingkan dengan cakupan titik buta dari sisi area depan. Karena itu, efek titik buta yang ditimbulkan dari kendaraan panjang penting sekali untuk diperhitungkan.
Demikian salah satu aspek keselamatan di jalan untuk meningkatkan keselamatan berkendara khususnya bagi pengemudi truk.
Informasi Lain:
Untuk pembelian unit Isuzu, suku cadang dan informasi bengkel dapat menghubungi 081287222025.
Berita diambil dari Isuzu
Leave a Reply